Articles

Pemaknaan Aliran Absurdisme dalam Buku L’Étranger karya Albert Camus

Image
  Mengenal L’étranger : Karya Sastra Albert Camus yang Mendunia          L’étranger atau The Stranger adalah buku berbentuk novella karya Albert Camus yang dipublikasikan pada 1942. Buku ini mengisahkan tentang seorang lelaki Prancis bernama Meursault yang telah lama tinggal di Algeria, sesaat sebelum mendapatkan pesan telegram tentang kabar kematian Ibunya yang mengejutkan. Ibu Meursault dikabarkan meninggal disebuah rumah tua, jauh dalam sebuah desa. Meursault yang mendapati kabar itu kemudian bergegas pergi dengan bus menuju desa itu, tempat dimana Ibunya akan dimakamkan. Selama dalam perjalanan, Meursault tertidur. Ketika ia sampai di desa itu, ia segera bergegas menuju rumah tua, tempat dimana Ibunya berada. Di sana, Meursault menyaksikan bahwa Ibunya telah diletakkan pada sebuah peti mayat. Meursault pada dasarnya diperbolehkan oleh penjaga untuk membuka peti mayat itu, untuk melihat sang Ibu untuk terakhir kalinya. Namun, ia menolaknya. Meursault tetap terjaga di malam kematia

Écriture Féminine dan Pengaruhnya di Prancis

Image
Écriture Féminine adalah sebuah genre yang ditulis oleh perempuan dimaksudkan agar perempuan dapat menunjukkan dan menyuarakan gaya serta pandangan mereka kepada publik. Teori ini pertama kali dikenalkan oleh kritikus feminis Prancis bernama Hélène Cixous dalam tulisannya yang berjudul "The Laugh of the Medusa" pada tahun 1975. Hélène Cixous menulis essay tersebut dengan tujuan supaya tulisannya dapat membantu perempuan untuk memenuhi kebutuhan mereka dengan membangun narasi diri dan identitas yang kuat. Tulisannya penuh dengan gaya penulisan yang sangat berbeda dengan tulisan laki-laki, Hélène Cixous berusaha menunjukkan bahwa tulisannya tidak terperangkap dalam aturan konvensional yang biasa ditemukan dalam sistem patriarki.  Seperti yang diketahui, sistem patriarki tumbuh selama berabad-abad di seluruh dunia, termasuk di Prancis. Kekuasaan tertinggi selalu berada pada laki-laki, entah dalam bidang sosial, politik, serta agama. Padahal, banyak suara-suara perempuan yang ra

Surealisme : Kritik Keagungan dari Persepsi Seni

Image
Surealisme merupakan salah satu aliran kesenian. Surealisme identik dengan gayanya yang nyentrik dan tidak biasa. Aliran ini sudah ada sejak abad dua puluh. Namun diyakini sebelum Surealisme berkembang telah muncul lebih dulu Dadaisme. Dadaisme sebagai induk Surealisme lahir di wilayah Zurich, Switzerland selama masa perang dunia I. Gerakan Dadaisme terus berkembang hingga akhirnya kehilangan keseimbangannya di akhir perang dunia II. Para seniman yang menganut aliran ini bermigrasi ke wilayah Amerika. Dadaisme kemudian berakhir namun inti ajarannya tetap hidup yang kelak menjadi Surealisme.  Setiap seni adalah hasil dari periodisasi sejarah. Seni muncul sebagai gambaran situasi kondisi yang terjadi kala itu. Tidak berbeda dengan Surealisme yang lahir di tengah kecamuk peperangan dunia. Di kala umat manusia sedang dilanda derita dan keputusasaan mereka butuh pelarian dari realita yang begitu menyedihkan. Surealisme adalah wujud kontradiksi antara mimpi dengan realita yang terjadi. Manus

Lahirnya Strukturalisme sebagai Penyanggah Eksistensialisme

Image
          Perdebatan mengenai strukturalisme dan eksistensialisme tentunya sudah terjadi sangat lama, yakni dimulai pada abad ke-20. Peristiwa tersebut, dimulai ketika Claude Lévi-Strauss, seorang antropolog dan salah satu ilmuwan sosial asal Prancis yang mempopulerkan pemikiran tentang strukturalisme, dimana Ia mempunyai pandangan bahwa pada saat itu para ahli tidak pernah mempertimbangkan peranan bahasa yang sebenarnya memiliki kedekatan dengan kebudayaan manusia itu sendiri. Dalam buku yang berjudul Trites Tropique 1955 Claude Lévi-Strauss menyampaikan bahwa penelaahan budaya perlu dilakukan dengan model linguistic. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pemikiran Claude Lévi-Strauss tentang teori pemikiran berfokus kepada bahasa dan budaya. Claude Lévi-Strauss juga memberikan kritik kepada kaum eksistensialis, terutama kepada Jean-Paul Sartre, yang dimana Jean-Paul Sartre terkenal dengan mempopulerkan pemikiran tentang eksistensialisme. Adapun anggapan dari para kaum eksistensialis yan

Eksistensialisme dan Pertanyaan Manusia akan Keberadaannya

Image
Eksistensialisme merupakan sebuah aliran filsafat yang mendalami permasalahan tentang keberadaan manusia serta makna dari akal, perasaan, dan cara berperilaku manusia. Para filsuf yang terjun kedalam eksistensialisme biasanya mendalami tentang bagaimana seorang manusia memiliki makna, tujuan, dan nilai dalam hidupnya. Eksistensialisme sendiri berkembang di Eropa di abad ke-19 hingga ke abad ke-20. Beberapa figur filsuf yang sering dikaitkan dengan perkembangannya adalah Søren Kierkegaard dan Friedrich Nietzsche. Pada saat itu eksistensialisme berkembang dari pemikiran beberapa filsuf yang punya pemikiran yang sama tentang subjek kemanusiaan. Para filsuf di generasi awal perkembangan eksistensialisme juga mempunyai kritik yang sama terkait dengan filosofi rasionalisme. Di abad ke-20, banyak tokoh yang mulai terjun ke bidang filsafat eksistensialisme, sebut saja di antaranya ada Jean-Paul Sartre dan partner-nya Simone de Beauvoir, serta Albert Camus. Munculnya eksistensialisme di abad ke